Selasa, 27 Februari 2018

Unwelcome Love Part 1




Judul: Unwelcome Love
Genre: Romance, Drama

Warning:


Cerita ini hanyalah khayalan absurd-ku semata, semua nama yang digunakan sebagai karakter di Fanfic ini bukan milikku, begitu juga Arirang dan Yusung Group


Part 1: Sang Gadis Bayangan

Dentuman musik yang mengiri para pengunjung untuk menari terus terdengar memekakan telinga. Seorang gadis menari dengan tarian yang luar biasa lincah dan membuat semua orang yang melihatnya terkagum-kagum dengan gerakannya. 

Gadis itu dijuluki gadis bayangan, karena hingga kemunculannya selalu tidak terduga dan tidak ada seorang pun di klub itu yang mengetahui identitasnya sejak pertama kali kemunculannya 10 tahun lalu.

Beberapa orang tentu pernah melihat wajahnya, namun itu dulu, kini Gadis bayangan semakin misterius karena sejak 4 tahun lalu dia hanya datang menari sesekali saja dan selalu memakai topeng agar tidak ada orang yang mengenalinya. 

Semua orang terdengar sangat riuh melihat gerakan lincah sang gadis bayangan. Dari puluhan wanita yang ada di lantai dansa, tak ada satu orang pun dari mereka yang bisa menandingin kelincahannya. Namun sebelum lagu berakhir, sang gadis bayangan selalu menghilang tanpa jejak.

Di tengah para pengunjung yang kecewa karena kehilangan tontonannya, Seo Hyun Jin buru-buru keluar dari toilet wanita sebelum seseorang menyadari keberadaannya di klub malam ini. Dia lah gadis bayangan itu. Sekali lagi, Seo Hyun Jin telah melepaskan stress nya dengan caranya sendiri dan Hyun Jin tersenyum puas karena keberhasilannya, namun tentu saja dia harus segera pergi sebelum ada orang yang mengenalinya.

Dengan tergesa-gesa, Hyun Jin keluar dari klub itu menuju salah satu halte terdekat agar lebih mudah mendapatkan taksi. Tentu saja, untuk menyembunyikan identitas Gadis Bayangan, Hyun Jin tidak pernah sekalipun membawa mobil untuk diam-diam pergi menari ke klub yang bisa menjadi tempatnya untuk bersenang-senang. Namun baru saja Hyun Jin berhasil keluar dari klub tersebut,sebuah suara membuat langkahnya terhenti.

“Sung Yeon Woo? Aku tahu itu kau”

Hyun Jin menoleh ke arah sumber suara, dan tersenyum pada pria itu. Dia adalah Ahn Jae Hyun, salah satu orang yang mengetahui identitas si gadis bayangan dan kadang-kadang masih memanggilnya dengan Sung Yeon Woo, nama aslinya.

“Ahn Jae Hyun-ssi, apa Hye Sun kembali menugaskanmu untuk memata-mataiku lagi?”

Jae Hyun menggedikan bahu, “Seperti dugaanmu, dia selalu mencemaskan mu setiap kali ada laporan dari Arirang jika kau tiba-tiba menghilang di tengah malam. Apakah masalah perjodohan itu sangat menganggumu?”

Hyun Jin menghela nafas panjang, di dunia ini orang yang masih mengingat dirinya sebagai Sung Yeon Woo  mungkin hanya Ahn Jae Hyun, itulah mengapa Hyun Jin selalu bisa bersikap apa adanya di depan pria itu. 

Tebakan Jae Hyun tentu saja benar, kedatangannya sebagai gadis bayangan malam ini memang karena masalah perjodohan itu. Namun dia belum sempat bercerita pada Hye Sun maupun Jae Hyun tentang tujuan sebenarnya dari perjodohan itu, dan apa yang membuatnya kembali nekad menjadi gadis bayangan malam ini.

“Bawa aku pulang ke rumah mu, aku juga ingin membicarakan hal ini dengan Hye Sun”

***

Hye Sun menatap tak percaya saat Hyun Jin menceritakan alasan perjodohan Hyun Jin kali ini. Sesungguhnya dia merasa prihatin pada nasib kakak angkatnya tersebut, sejak menjadi Kepala Koki Arirang, kebebasannya terenggut, bahkan kebebasan untuk memilih hidup sendiri. Namun  Hyun Jin sungguh sangat mencintai Arirang dan selalu bersedia melakukan apapun demi kemajuan Arirang, namun haruskah dia melakukan hal yang sejauh ini? Pantas saja malam ini dia kembali pergi ke klub untuk menari sebagai gadis bayangan, padahal kebiasaan itu sudah dia tinggalkan sejak di angkat menjadi Kepala Koki Arirang 3 tahun lalu.

“Apa kau harus benar-benar melakukan itu Hyun Jin-a?”

 Hyun Jin hanya menghela nafas panjang dan menatap tak semangat pada Hye Sun.

“Apakah aku punya pilihan? Suka atau tidak suka pada akhirnya aku harus menikah dengan pilihan mereka. Tapi aku tidak menyangka caranya harus seperti ini”

“Ini adalah hidup mu Seo Hyun Jin, kau tidak akan selamanya menjadi Kepala Koki Arirang, tapi kau akan selamanya terjebak bersama pria yang kau nikahi itu” Hye Sun merasa tidak terima saat mendengar Hyun Jin harus menikah dengan pria pilihan para Tetua Arirang hanya agar Arirang mendapat suntikan dana segar dari perusahaan keluarga pria tersebut.

“Kami bisa bercerai setelah aku tidak lagi menjadi kepala Koki Arirang” Hyun Jin berkata sekenanya kemudian menegak minuman yang disediakan Hye Sun untuknya.

“Pernikahan bukan sesuatu yang bisa dijadikan permainan bisnis seperti itu Seo Hyun Jin, untuk apa kau menikah jika kalian bahkan tidak saling mengenal. Kau seharusnya menikah dengan orang yang kau cintai” Ahn Jae Hyun yang sejak tadi hanya menjadi pendengar setia kini angkat bicara.

Hyun Jin hanya tersenyum tipis mendengar pendapat Jae Hyun,

“Cinta? Apakah itu yang penting dalam pernikahan?”

Hyun Jin menerawang, kemudian menatap Jae Hyun dan Hye Sun bergantian, akh dia lupa sedang berbicara dengan para pecinta,

“Tentu saja, bagi kalian orang-orang yang percaya pada Cinta, itu adalah syarat utama dari sebuah pernikahan, tapi bagiku, jika aku bisa menyelamatkan Arirang dengan pernikahan ini, maka aku akan melakukannya”

“Lalu mengapa kau kembali menjadi gadis bayangan, jika hal itu tidak mengganggu pikiranmu?” Jae Hyun menjadi tidak habis pikir pada tingkah Hyun Jin yang tidak biasa

Hyun Jin menghela napas panjang kemudian menghembuskannya dengan terburu-buru

“Itu karena aku kesal!”

Hyun Jin mencoba mengatur nafasnya dan mengontrol emosinya agar dia bisa bercerita dengan suasana hati yang lebih tenang.

“Kalian tahu… pria sombong itu tidak mau menemuiku hingga detik ini”

Namun, sekeras apapun usaha Hyun Jin menahan emosinya, dia tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya saat membicarakan pria yang tak lama lagi akan menjadi suaminya tersebut

“Mengapa?” Hye Sun pun merasa bingung dengan sikap calon suami Hyun Jin tersebut, siapa namanya tadi? Jo Hyun Jae, CEO salah satu Perusahaan Kosmetik terbesar di Korea, Yusung Grup.

“Andai aku tahu alasannya, aku tidak akan merasakan penat ini, Hye Sun-a. Aku harus menemui keluarganya minggu depan, tapi setiap kali aku minta bertemu dengan pria sombong itu, sekertarisnya selalu mengatakan jika dia ada meeting atau perjalanan bisnis keluar kota. Pria itu sungguh menyebalkan”


***

Hye Sun menatap Hyun Jin yang tertidur di sofa ruang tamunya. Terkadang dia masih merasa bersalah padanya, karena kembalinya Hye Sun ke Arirang membuat Hyun Jin kehilangan banyak hal, bahkan dia nyaris kehilangan hati nuraninya. Hyun Jin harus menanggung beban hidup selama bertahun-tahun untuk mencapai posisinya saat ini. Menjadi Kepala Koki Arirang adalah mimpi Hyun Jin sejak pertama kali dia mulai mempelajari tentang masakan tradisional Korea. Kecintaannya pada Arirang melebih apapun, jadi tidak heran jika pada akhirnya dia rela mengorbankan hidupnya demi Arirang.

“Hye Sun-a, apa tidak sebaiknya kita berbicara dengan para tetua untuk membatalkan rencana pernikahan gila itu? Pria itu bahkan sudah dua kali menikah, rasanya tidak adil untuk Hyun Jin” Jae Hyun merasa tidak tega melihat Hyun Jin harus menikah dengan pria yang bahkan tidak ingin menemui saudari iparnya itu.

“Lebih baik kita tidak mencampuri urusan ini, Hyun Jin sudah mengambil keputusan, dan aku yakin dia sudah memikirkan keputusan itu dengan sangat matang”

“Jika dia memang  menghendaki pernikahan ini, mengapa dia harus menjadi gadis bayangan malam ini?”

Ahn Jae Hyun tahu benar kebiasaan Hyun Jin sebagai  gadis bayangan hanya akan dia lakukan saat dia tidak puas dengan kehidupannya, saat dia ingin melarikan diri dari kenyataan dan beban kehidupan yang ditanggungnya.

“Aku rasa aksinya menjadi gadis bayangan malam ini bukan karena semata-mata dia ingin melepas stress nya, tapi karena Hyun Jin ingin mengucapkan salam perpisahan pada gadis bayangan” hanya alasan itu yang bisa Hye Sun pikirkan untuk menjelaskan mengapa Hyun Jin kembali pada kebiasaan lamanya itu.

Meski Hye Sun tidak ingin Hyun Jin menderita, dia tahu dengan benar membujuk para tetua bukan lah hal yang mudah, apalagi Hyun Jin sendiri yang sudah menyetujui pernikahan ini karena kecintaannya pada Arirang.

“Kau benar, setelah menjadi menantu Yusung Grup, dia bahkan akan sulit untuk keluar rumah, kecuali untuk bekerja. Sung Yeon Woo akan semakin sulit mendapatkan kebebasannya” Jae Hyun terdengar sangat menyesalkan hal itu.

Pertama kali Hyun Jin memperkenalkan diri padanya sebagai Yeon Woo, dia merasa kasihan pada gadis itu, dan semakin merasa iba setelah mengetahui kisah hidupnya yang tak mudah.

“Apakah ini saatnya Hyun Jin akan menemukan cintanya? Sikap Hyun Jin begitu emosional pada calon suaminya tersebut. Dia bahkan tidak bereaksi seperti itu karena Lee Han Wi 2 tahun lalu” pikiran itu tiba-tiba saja terlintas dipikiran Hye Sun saat melihat reaksi Hyun Jin yang begitu emosional saat membicarakan pria yang hingga detik ini menolak bertemu dengannya.

“Kau benar yeobo… Hyun Jin bahkan sangat tenang ketika Lee Han Wi membatalkan pernikahan mereka hanya dengan selembar surat, namun mengapa dia begitu emosional karena pria sombong itu tak ingin bertemu dengannya?”

Rasa geram muncul dalam hati Jae Hyun saat dia mengingat nama Lee Han Wi, pria kedua yang membuat Hyun Jin batal menikah, namun semarah apapun dia dan Hye Sun pada Lee Han Wi, mereka berdua tak bisa berbuat apapun pada pria itu karena Hyun Jin telah memaafkannya.

Jae Hyun menghela nafas panjang lalu berkata, “Aku harap kali ini Hyun Jin benar-benar bisa menemukan cintanya, dua kali gagal menikah membuat Hyun Jin tidak lagi percaya pada apa yang namanya cinta, aku harap kali ini berhasil, meskipun aku menyangsikan ketulusan pria itu”

Hye Sun hanya menghela napas dan mengamini harapan suaminya. Lebih dari siapapun, Hye Sun lah yang paling berharap Hyun Jin bisa mendapat kebahagiaannya, karena dia selalu merasa kehadirannya di Arirang lah yang membuat kehidupan Hyun Jin terguncang, tak bisa dipungkiri, Hye Sun adalah alasan kuat mengapa Kim Jae Wook mengakhiri pertunangannya dengan Hyun Jin 4 tahun yang lalu.

bersambung ke part-2


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^